Cara Awal Menjadi Penulis, Awali dengan Ide

Cara Awal Menjadi Penulis, Awali dengan Ide

Menjadi seorang penulis sebenarnya tergolong mudah. Karena cukup berbekal media untuk menulis, ide, dan rajin mengasah kosa kata, maka karya tulisan akan lahir dengan mudahnya satu per satu. Namun untuk bisa menjadi penulis, sama seperti profesi lainnya, butuh latihan dan disiplin.

Tak jarang dalam menjalankan rutinitas menulis, semangat menulis bisa tiba-tiba luntur di tengah jalan. Bisa juga tiba-tiba, ide hilang di tengah jalan.

Berikut langkah-langkah yang harus kita lakukan saat awal menjadi seorang penulis.

1. Berangkat dari Ide

Ide itu mahal. Begitulah kalimat yang sering kita dengar. Namun sebenarnya ide itu banyak. Di awal menjadi penulis, tidak perlu harus menuntut ide orisinil. Mulailah dari ATM, yaitu Amati Tiru dan Modifikasi ide orang lain.

Apakah buruk menjiplak ide orang lain? Tentu tidak, sepanjang ide itu tidak dijiplak 100%. Ada kata "modifikasi" yang harus kita lakukan pada ide tersebut. Sehingga hasil akhirnya, karya itu benar-benar karya kita.

Setelah beberapa kali menulis, tentu suatu hari, kita bisa menelurkan ide-ide baru yang orisinil. Namun jangan kaget kalau tiba-tiba orang lain yang tidak kita kenal, juga menelurkan ide yang sama. Karena disitulah keunikan ide. Meski kita bisa mengklaim 100% adalah ide orisinil, ada saja ternyata orang lain yang berpikiran sefrekwensi dengan kita. Apa dibisikin ya sama malaikat?

2. Tulis Kerangka Tulisan 

Kalau di ilmu menulis saat kita SD, diajarkan membuat kerangka paragraf. Nah kerangka tulisan, mirip seperti itu. Tapi saya sengaja menamainya kerangka tulisan, karena kerangka tulisan ini masih bentuk kasarnya, dan belum diurutkan.

Tujuannya adalah menangkap ide-ide turunan dari ide utama. Sehingga kita bisa tahu nantinya saat di-detil-kan, kita akan menuliskannya seperti apa.

3. Tentukan Jadwal Target Selesai

Pada sebagian orang, aktifitas menulis, hanya bisa dilakukan pada lingkungan sepi dan jauh dari kemungkinan terdistraksi atau teralihkan. Namun kenyataannya, kita hidup bersosial, sehingga kita tidak mungkin mengendalikan orang lain disekitar kita. Dan saat gangguaan itu muncul, sering menyebabkan karya tulisan kita menjadi tidak selesai-selesai.

Dengan adanya jadwal target, kita bisa sedikit memaksa diri kita untuk menyelesaikannya. Bisa dengan melakukannya di sepertiga malam setelah tahajud (buat yang muslim), atau kita pergi ke sebuah tempat yang cukup sepi atau relatif nyaman untuk kita mulai menulis.

4. Mulailah Menulis

Mungkin menulis terdengar mudah. Namun kalau masih berhenti di kepala kita, selamanya akan tetap berada di kepala kita. Untuk itu, mulailah dengan segera menulis. Tuangkan segera dan jangan ditunda-tunda. Bisa jadi tahu-tahu tulisan kita sudah banyak, dan kita tiba-tiba tersadar, kalau kita sudah sejauh itu.

5. Publikasikan Karya Kamu

Seperti yang dikatakan oleh blog jurnal-firman, tulisan tanpa pembaca, sama saja dengan diary. Kalau dari awal kita ingin menulis agar bisa dinikmati orang lain, maka kita harus mempublikasikan karya kita ke ruang publik. Jika kita penulis digital, maka kita bisa mempublikasikannya di media sosial, atau menembak kata kunci, untuk bisa tampil di pencarian.

6. Terima Kritik dan Evaluasi

Terkadang kita butuh masukan dari orang lain tentang karya kita. Untuk itu, saat kita mendapatkan pembaca tulisan kita, jangan segan-segan untuk mencari tahu tentang bagaimana pendapat orang lain tentang karya tulisan kita. Jika pendapatnya baik, bersyukurlah, dan jangan lupa diri. Kalau dinilai kurang baik, hilight pendapat tersebut untuk kita coba perbaiki pada karya-karya berikutnya.

7. Ikut Komunitas

Komunitas adalah salah satu cara untuk bisa berbagi pengalaman dan mendapatkan kunjungan dari sesama anggota. Semakin sering menjalin keakraban, semakin mudah blog kita mendapatkan pengunjung setia, dan tentunya akan menjadi bermanfaat jika anggota bisa memberikan saran yang bagus untuk memperbaiki tulisan-tulisan kita.

Seperti itulah langkah awal menjadi penulis. Lakukan terus dan kita akan merasakan manfaatnya setelah karya kita dinikmati orang lain.

# Penulis  

Kontributor: Difa Yuliansyah
0